MUARA BUNGO – Lembaga Adat Melayu (LAM) Provinsi Jambi baru saja memberikan gelar adat pada beberapa orang anggota DPR RI, DPD RI, Wakil Mentri dan beberapa pejabat lainnya.
Pemberian gelar adat ini membuat masyarakat Kabupaten merasa kecewa. Pasalnya, ada Zulfikar Achmad salah satu tokoh sekaligus anggota DPR RI yang tidak mendapatkan gelar dari LAM Provinsi Jambi.
Mahilli salah satunya, ketua Partai Umat Provinsi Jambi ini menilai tidak ada yang kurang dari Zulfikar Achmad untuk mendapat gelar adat dari LAM Provinsi Jambi.
“Bisa kita lihat dari ketokohan, perhatian terhadap adat, dari prilaku, peran serta dalam adat, serta pengetahuan tentang adat. Jadi saya rasa tidak ada alasan lagi ,” ujar Mahilli.
Meskipun tidak mendapat gelar adat dari Lembaga Adat Melayu (LAM) Provinsi Jambi, namun anggota DPRD RI Zulfikar Achmad tidak mempermasalahkannya.
Mantan Bupati Bungo dua periode ini menyatakan apa yang diperbuatnya selama ini tulus untuk masyarakat. Dengan demikian, ia tidak butuh pengakuan dari pihak manapun.
“Saya tidak berharap diberikan gelar apa pun. Karena yang saya perbuat selama ini tulus untuk masyarakat saya. Dikasi alhamdulilah, tidak dikasi juga tidak apa. Jadi saya tidak butuh pengakuan ,”ujar Zulfikar Achmad, Jumat (5/1/24).
Zulfikar juga menyebutkan, sebelumnya ia juga sudah pernah menerima gelar adat yang diberikan oleh LAM Kabupaten Bungo. Gelar yang diberikan tersebut yakni Datuk Setio Putro Negeri.
“Tahun 2011 lalu LAM Bungo sudah memberikan gelar Datuk Setio Putro Negeri. Gelar yang diberikan ini adalah atas jasa – jasa membangun Kabupaten Bungo terutama dibidang adat ,” sebutnya.
Zulfikar juga paham bagai mana rasa kekecewaan masyarakat karena ia tidak diberikan gelar adat oleh LAM Provinsi Jambi. Namun, sebagai orang tua ia mengajak masyarakat agar tidak gaduh dengan hal ini.
“Tidak perlu ribut. Mari kita terima saja dengan lapang dada. Mungkin LAM Provinsi Jambi punya pertimbangan lain. Jadi tidak perlu kita besar – besarkan masalah ini ,”tutupnya.(cr)