MUARA BUNGO – Direktur Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) H Hanafie dr Edy Mustafa memberikan klarifikasi tentang apa yang disampaikan calon Bupati Dedy Putra dalam acara debat kandidat putran pertama.
Edy Mustafa menyebutkan bahwa RSUD H Hanafie Muara Bungo tidak bisa dibantah sudah menjadi rumah sakit rujukan untuk wilayah Jambi bagian barat (Merangin, Sarolangun, Tebo, Kerinci dan Sungai Penuh) dari tahun 2013 lalu.
“Kalaun untuk rujukan, sudah dari tahun 2013 lalu. Bahkan saat ini rumah sakit H Hanafie sudah naik menjadi tipe B. Inilah faktor yang memperkuat kuat kita sebagai menjadi rumah sakit rujukan untuk Jambi wilayah barat,” uja Edy Mustafa, Minggu (3/11/2024).
Edy Mustafa juga menjelaskan, RSUD H Hanafie Muara Bungo ini mejadi rumah sakit rujukan Jambi wilayah barat ini dekarenakan RSUD H Hanafie memiliki peralatan dan petugas medis yang lebih lengkap dibanding daerah lainnya.
“Jika dibandikan di daerah lainnya yang ada di Jambi wilayah barat ini, rumah sakit kita yang paling lengkap. Makanya kita ditunjuk jadi rumah sakit rujukan. Dan ini juga melalui proses panjang hingga bisa serperti sekarang,” ucapanya.
Terkait tenaga medis, kata Edy Mustafa, RSUD H Hanafie juga lebih banyak dibanding rumah sakit lainnya di Jambi wilayah barat. Saat ini RSUD H Hanafie sudah memiliki sub spesialis dan dokter spesialis.
“Bahkan kita ada dokter sub spesialis yang didatangkan dari Jambi agar bisa melayani pasien khususnya di rumah sakit kita dan umumnya d wilayah barat. Bahkan kita sudah menjadi pusat layanan pasien cuci darah. Makanya wajar kita jadi rujukan wilayah barat,” jelas Edy.
Kata Edy Mustafa, meskipun RSUD H Hanafie sudah menjadi rumah sakit rujukan, namun tidak semua pasien yang datang bisa ditangani. Hal ini tentunya dikarenakan ada beberapa peralatan yang masih kurang.
“Jadi kalau pasiennya butuh penindakan sementara alatnya kita tidak ada, ya pasti kita rujuk kembali ke rumah sakit yang lebih lengkap,” jelasnya.
Seperti pasien jantung dan struk, lanjut Edy Mustafa, pihaknya terpaksa merujuk pasien karena RSUD H Hanafie belum memiliki Magnetic Resonance Imaging (MRI). Dan insyaallah alat ini akan diberikan oleh kementrian pada tahun 2025 mendatang.
“Jadi biasanya kita merujuk ke Sumatra Barat, ini karena rumah sakit disana tipe A dan milik kementrian yang perlatannya lebih lengkap dibandingkan kita. Jadi bukannya tanpa dasar. Saya berharap masyarakat kita bisa mengerti hal ini,” tutupnya.(mc)